warkoptoto3 login

berlian togel - Negara Kecil Ini Terancam Hilang Ditelan Samudra

2024-10-08 01:27:52

berlian togel,unipin chip ungu,berlian togelJakarta, CNN Indonesia--

Salah satu negara terkecil di dunia yang terletak di Samudra Pasifik, Tuvalu, saat ini tengah berjuang menghadapi ancaman mengerikan, hilang ditelan samudra.

Sebelas ribu penduduk Tuvalu yang tinggal di sembilan atol di seluruh Pasifik mulai cemas melihat negaranya yang terus mengalami kenaikan permukaan air laut akibat pemanasan global.

Lihat Juga :
Netanyahu Berubah Pikiran Ogah Setop Perang di Lebanon, Ada Apa?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama tiga dekade terakhir, permukaan air laut di Tuvalu telah naik sebesar 15 sentimeter. Kenaikan muka air ini lebih cepat 1,5 kali lipat dari rata-rata global.

Padahal, Tuvalu hanya memiliki ketinggian sebesar dua meter.

Para ilmuwan NASA memprediksi pasang surut harian di Tuvalu akan menenggelamkan setengah dari atol utama Funafuti pada 2050 mendatang. Funafuti merupakan rumah bagi 60 persen penduduk Tuvalu, di mana desa-desa berdiri di atas sebidang tanah selebar 20 meter.

Pada 2100, NASA juga memproyeksikan 90 persen Funafuti akan berada di bawah genangan air.

Warga Tuvalu sendiri sudah mulai menghadapi ancaman nyata tenggelam setelah genangan air asin merusak air tanah mereka sehingga merusak tanaman. Penduduk Tuvalu pun kini mengandalkan air hujan dan meninggikan kebun-kebun mereka guna menanam sayuran.

Ancaman tenggelamnya Tuvalu ini tentu tak bisa dianggap sepele. Jika prediksi para ilmuwan benar, maka Tuvalu akan kehilangan eksistensinya sebagai negara usai dilahap Samudra.

Berdasarkan hukum laut, salah satu syarat sebuah negara diakui dunia yaitu berada di atas tanah kering.

Pemerintah Tuvalu jelas bergegas memutar otak mencari cara agar keberadaan negara itu tetap diakui. Salah satunya, mengubah hukum laut untuk mempertahankan kendali atas zona maritim Tuvalu.

Lihat Juga :
Putin Izinkan Rusia Pakai Senjata Nuklir 'Serang' Negara Non-Nuklir

Empat pejabat Tuvalu mengungkapkan kepada Reuters bahwa upaya diplomatik negara mengenai pembangunan dasar hukum bagi keberlanjutan keberadaan Tuvalu sebagai negara berdaulat telah mengalami kemajuan.

Tuvalu telah meminta mitra diplomatiknya menandatangani komunike bersama yang mendukung pelestarian batas-batas maritimnya.

Delapan belas anggota Forum Kepulauan Pasifik telah menandatangani komunike ini. Australia, dalam perjanjiannya dengan Tuvalu, juga menyatakan bahwa "kenegaraan dan kedaulatan Tuvalu akan tetap berlanjut."

Lima belas pemerintah, termasuk beberapa di Asia dan Eropa, juga telah menandatangani komunike bilateral dengan Tuvalu. Mereka setuju bahwa batas-batas negara Tuvalu tak akan berubah oleh kenaikan permukaan air laut.

Lihat Juga :
Cari Ribut, Rudal Antarbenua China Jatuh Dekat Wilayah Prancis

Mengenai perjanjian dengan Australia, Tuvalu pada 2023 membuat perjanjian iklim dan keamanan untuk memberikan jalur bagi 280 penduduk Tuvalu bermigrasi setiap tahun ke Negeri Kanguru.

Perjanjian itu akan dimulai pada tahun depan, untuk membantu menyelamatkan keberadaan penduduk Tuvalu.

(bac)