warkoptoto3 login

orang kaya 2d - Menko Airlangga Buka

2024-10-08 01:25:51

orang kaya 2d,erek kebakaran rumah,orang kaya 2d

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab pernyataan yang menyebutkan pemerintah gagal menangani kemiskinan selama 10 tahun belakangan. Sebaliknya, Ia mengklaim bahwa pemerintah justru bisa menangani itu.

"Kemiskinan itu turun, baik kemiskinan yang poverty, bahkan yang ekstrem mendekati 0," kata Airlangga di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (25/9/2024).

Baca:
Orang Terkaya RI Tak Ingin Tajir Sendirian, Bagikan Harta Buat Warga

Garis Kemiskinan (GK) merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan bukan makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.

Ia mengklaim sebaliknya dimana pemerintah bisa menangani kemiskinan karena ditopang oleh pertumbuhan ekonomi yang tinggi, bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi negara lain.

"Pemerintah kan jelas selama 10 tahun ekonominya meningkat, pasca Covid dunia yang tumbuhnya 2-3%, kita dobel dari pertumbuhan ekonomi dunia," kata Airlangga.

Selain itu, Ia juga mengklaim bahwa pemerintah tergolong mampu menjaga inflasi. Faktor ini berpengaruh pada kenaikan harga bahan baku makanan dan kebutuhan pokok lainnya.

"Inflasi kita sudah jauh lebih baik dari semua negara saat Covid, dan kita lihat tren positif dan dengan demikian kemajuan ekonomi plus investasi plus penyaluran kredit rakyat yang meningkat sehingga dalam berbagai catatan kemajuan sektor ekonomi terlihat," sebut Airlangga.

Baca:
Indikator Oke, Ekonomi RI Siap Terbang hingga 8% di Era Prabowo

Sebelumnya, Bank Dunia (World Bank) menetapkan basis perhitungan baru dari garis kemiskinan ekstrem. Basis GK tersebut berubah menjadi US$ 2,15 per orang per hari atau Rp 32.745 per hari (kurs Rp 15.230 per US$). Sebelumnya, garis kemiskinan ekstrem ada di US$ 1,90.

Bank Dunia juga mengubah ketentuan batas untuk kelas penghasilan menengah ke bawah (lower middle income class) serta kelas berpenghasilan menengah ke atas (upper- middle income class).

Batas kelas penghasilan menengah ke bawah dinaikkan menjadi US$ 3,65 atau Rp 55.590. per orang per hari dari sebelumnya US$ 3,20 atau Rp 48.740. Sementara itu, batas kelas berpenghasilan menengah ke atas menjadi US$ 6,85 atau Rp 104.325 per hari dari sebelumnya US$ 5,50 atau Rp 83.675 per hari.

Menurut hitungan baru Bank Dunia tersebut, setidaknya ada 13 juta warga Indonesia yang turun kelas dari kelas berpenghasilan menengah ke bawah ke kelompok miskin. Jumlah warga miskin Indonesia meningkat menjadi 67 juta berdasarkan PPP 2017 dari 54 juta menurut PPP 2011.

Jika menggunakan batas kelas menengah ke atas, maka jumlah warga miskin Indonesia akan bertambah 27 juta menjadi 168 juta.


(fys/mij) Saksikan video di bawah ini:

Video: Punya Rp3.621 Triliun, Prabowo Bisa Capai Ekonomi 5,2% di 2025?

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Data: 10 Tahun Jokowi, Kemiskinan RI Berkurang 3 Juta Orang