warkoptoto3 login

statistik sydney fc vs wellington phoenix - Mengenal Masyarakat Korea Melalui 'Jendela' Film dan Drama

2024-10-08 01:40:40

statistik sydney fc vs wellington phoenix,daftar harga beras grosir,statistik sydney fc vs wellington phoenix

Oleh: Kim Yong Woon, Direktur Korean Cultural Center Indonesia

Film Korea Officer Black Belt yang baru saja dirilis di Netflix memikat banyak perhatian di Indonesia. Film ini mengisahkan tentang petugas bela diri yang bertugas di Pusat Pembinaan Narapidana Wilayah (instansi di bawah Kementerian Hukum). Tugas mereka adalah membantu petugas pemasyarakatan yang mengawasi penjahat kelas berat yang dipantau oleh gelang kaki elektronik.

Di Korea saat ini, ada 4.182 orang kriminal kelas kakap yang berada di bawah pengawasan gelang kaki elektronik karena tindak pidana seperti kekerasan seksual, pembunuhan, perampokan, penguntitan dan penculikan anak di bawah umur. Untuk mengawasi para kriminal tersebut, terdapat 381 orang petugas pemasyarakatan yang ditugaskan, dibantu dengan 165 orang petugas bela diri untuk melindungi mereka selama menjalankan tugasnya. Film ini menggambarkan realitas sekaligus tantangan terbesar yang dihadapi para petugas pemasyarakatan, yaitu ketidakseimbangan antara jumlah petugas dan kriminal yang harus diawasi.

Film Officer Black Belt menampilkan salah satu keunggulan perfilman Korea, yaitu penggambaran kehidupan yang realistis. Tokoh utama (diperankan oleh aktor Kim Woo Bin) bertugas untuk memantau kriminal yang menggunakan gelang kaki elektronik selama 24 jam. Hal ini bukanlah fiksi belaka, melainkan cerminan dari realita yang ada di Korea. Meskipun tidak disorot oleh pemerintah, para penonton yang menyaksikan film ini dapat memahami betapa beratnya beban yang harus dipikul oleh petugas pemasyarakatan dan bela diri yang bekerja keras untuk melindungi masyarakat. Aktor Kim Woo Bin sendiri mengaku tidak mengetahui adanya profesi petugas pemasyarakatan sebelum syuting film ini. Namun berkat film ini, kini masyarakat Korea dan penonton global dapat memahami peran dan tantangan yang dihadapi oleh para petugas pemasyarakatan. Bagi penonton Indonesia yang masih asing dengan sistem pengawasan eletronik, film ini juga memberikan pemahaman mengenai bagaimana sistem pengawasan elekronik diterapkan di Korea.

Drama Korea yang mengangkat tema hukum Korea secara realistis dan banyak digemari oleh penonton di seluruh dunia diantaranya adalah Juvenile Justice (2022) dan Prison Playbook(2017). Seperti halnya Officer Black Belt, kedua drama tersebut mengangkat realita yang jarang diketahui oleh masyarakat umum, seperti kehidupan di pengadilan anak dan penjara. Minat masyarakat terhadap sistem peradilan anak dan penjara pun meningkat setelah menyaksikan drama tersebut.

Selain itu, tidak jarang pula film dan drama Korea yang mencerminkan kehidupan nyata di Korea turut memberikan pengaruh yang besar kepada masyarakat. Contohnya, drama Extraordinary Attorney Woo berhasil meningkatkan kesadaran tentang spektrum autisme tidak hanya di Korea, tetapi juga di luar negeri.

Keberagaman tema serta kebebasan untuk berkreasi tanpa batas merupakan keunggulan lain dari industri drama dan film Korea. Oleh karena itu, industri perfilman Korea mampu menyingkap segala sisi masyarakatnya melalui film. Faktor inilah yang menyebabkan film dan drama Korea dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan sering kali membawa dampak positif terhadap perkembangan sosial di Korea.

Popularitas Hallyuyang mendunia berperan besar dalam menciptakan lingkungan produksi film dan drama Korea yang bebas. Adegan-adegan yang disajikan secara detail dan realistis pun turut berkontribusi pada pengenalan film dan drama Korea di kancah internasional. Meskipun karya-karya seperti Officer Black Belt, Juvenile Justice, dan Prison Playbooktidak termasuk dalam genre dokumenter, melainkan fiksi yang telah didramatisasi untuk hiburan, mereka tidak akan diterima dengan baik oleh masyarakat apabila hanya berisikan kisah yang membosankan dan promosi kebijakan pemerintah. Film-film tersebut juga akan dicap gagal karena tidak dapat memperluas pemahaman publik mengenai sistem hukum yang kompleks. Seperti Kim Woo Bin yang mengenal profesi petugas kemasyarakatan melalui film Officer Black Belt, penonton di seluruh dunia pun diperkenalkan pada kehidupan nyata masyarakat Korea melalui 'jendela' berupa film dan drama Korea. Pada akhirnya, film dan drama inilah yang berperan besar dalam mendongkrak citra negara Korea di mata dunia. Bagi saya, ini adalah contoh nyata soft power(kekuatan budaya) dan dampaknya yang begitu luas dan mendalam.

----

Kim Yong Woon menjabat sebagai Direktur Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) sejak tahun 2020. Dalam menjalankan perannya sebagai Direktur KCCI, ia berupaya untuk memperkenalkan budaya Korea yang semakin beragam kepada masyarakat Indonesia. Ia juga aktif menggiatkan kerja sama pertukaran budaya antara Korea dan Indonesia.

Kim bisa dihubungi lewat [email protected]


(hsy/hsy) Saksikan video di bawah ini:

Video: Parle Resto & Cafe, Level up Experience Kuliner Indonesia!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article YouTuber Korsel Digoda ASN "Om Albert", Sandiaga Buka Suara