Sayap milisi Hamas, Brigade Al Qassam, melaporkan 60 warga Israelyang disandera milisi meninggal dunia dalam serangan udara Tel Aviv di Jalur Gaza sejak konflik pecah 7 Oktober lalu.

Juru bicara Brigade Al Qassam, Abu Obeida, mengatakan setelah operasi pencarian, "masih ada 23 jenazah (para sandera) yang hilang di bawah reruntuhan."

Lihat Juga : Profil Amihay Eliyahu, Menteri Israel yang Ngoceh Gaza Bisa Dinuklir

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Video CNN]

Sementara itu, menurut militer Israel, 242 warganya ditahan di Gaza oleh milisi Palestina.

Nasib para sandera, termasuk sandera dari pihak Palestina, hingga kini masih terlunta-lunta karena belum ada satupun kesepakatan yang dicapai untuk membebaskan mereka.

Lihat Juga : Israel Tuduh RS Indonesia Tampung Hamas, Pengelola Buka Suara

Qatar masih berupaya memimpin mediasi antara Hamas dan Israel.

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani pun memperingatkan bahwa serangan udara Israel yang masih berlanjut di Gaza mempersulit kemungkinan pembebasan tahanan.

Sejak perang Hamas vs Israel pecah pada 7 Oktober lalu, Negeri Zionis menggempur Gaza besar-besaran dengan serangan darat dan udara. Lebih dari 9.770 warga Palestina tewas imbas serangan ini.

Lihat Juga : Menteri Israel Sebut Bisa Pakai Nuklir di Gaza, Netanyahu Kelabakan

Kondisi di Gaza kian hari kian mengkhawatirkan lantaran bantuan-bantuan kemanusiaan yang masuk tak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga sipil.

Kamp-kamp hingga rumah sakit juga terus menjadi target serangan Israel hingga menewaskan banyak korban sipil.