MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Suntik KB menjadi alat kontrasepsi yang paling diminati di Kabupaten Madiun. Dari 81.300 peserta KB aktif yang ada, pengguna kontrasepsi dengan injeksi hormon progesteron itu mencapai 45.328 orang. Lebih dari dua kali lipat kontrasepsi jenis lainnya.

‘’Biasanya dipilih karena pengguna takut atau malu tindakan medis, mereka juga belum tahu atau paham manfaat MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang, Red),’’ ungkap Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DPPKB-PPPA) Ary Andarwati.

Menurutnya ada tujuh alat atau metode kontrasepsi. Selain suntik KB, ada IUD atau spiral, pil kombinasi, implant, tubektomi, kondom, dan vasektomi.

Dari ketujuh metode tersebut, vasektomi tak banyak dilirik. Terbukti pengguna metode operasi pria (MOP) itu hanya 110 orang.

Selain belum populer, kontrasepsi jenis ini hanya dipilih keluarga yang benar-benar mantap dan tingkat kepercayaan dengan pasangan tinggi.

‘’Banyak ibu-ibu yang melarang suaminya ikut MOP,’’ bebernya.

Tahun ini peserta KB baru cukup tinggi. Capaian peserta KB baru mencapai 12.612 orang. Angka tersebut berhasil diraih melalui berbagai strategi.

Mulai peningkatan mutu pelayanan, peningkatan kesadaran melalui kegiatan promosi dan konseling pasangan usai subur, hingga menjalin kemitraan dengan organisiasi massa atau keagamaan terkait dukungan pelayanan dan pembinaan keikutsertaan KB.

‘’Saat peringatan hari santri ini kami kerja sama dengan Muslimat untuk penguatan peran serta mendukung pelayanan KB maupun pembinaan keikutsertaan ber-KB,’’ tambahnya.

Dengan 81.300 peserta KB aktif saat ini, gerakan menunda kelahiran di Kabupaten Madiun mencapai 76,45 persen. DPPKB-PPPA tak lantas mengejar kekurangan persentase peserta KB baru.

Indikator capaian kinerja sekadar agar penduduk tumbuh seimbang dan berkualitas.  ‘’Rata-rata anak dalam satu keluarga saat ini sudah kurang dari dua anak,’’ tuturnya.

Sementara itu, data peserta KB diperolah dari Sistem Informasi Keluarga (Siga) milik BKKBN. Data itu diinput langsung melalui fasilitas kesehatan (faskes) yang ada di Kabupaten Madiun.

Meliputi tiga RS, 26 puskesmas, 14 dokter praktik, 2 klinik pratama, dan 46 praktik bidan mandiri. ‘’Setelah masuk di aplikasi Siga bisa diakses bersama,’’ imbuhnya. (odi/aan)

Jenis Kontrasepsi