rtp indokasino - Komitmen Tekan Emisi, PIS Buka
2024-10-08 04:08:54
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Pertamina International Shipping (PIS) buka-bukaan soal kolaborasi dengan Nippon Yushen Kabushiki Kaisha Group (NYK). Selama ini NYK dikenal sebagai perusahaan perkapalan terkemuka di Jepang dan dunia, sekaligus merupakan mitra strategis PIS sejak 2022.
Direktur Utama PIS Yoki Firnandi menjelaskan, NYK sebagai salah satu perusahaan perkapalan terbesar di dunia menyadari tanggung jawabnya untuk mengurangi emisi dan dampak lingkungan dari operasionalnya.
"Saya pikir poin pertama yang perlu disampaikan adalah bahwa NYK menyadari tanggung jawabnya sebagai salah satu perusahaan pelayaran terbesar di dunia dan sebagai shipper," ujar Yoki di sela gelaran Gastech 2024, di George R. Brown Convention Center, Texas, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu.
NYK telah berkomitmen untuk mengalokasikan sumber daya guna mengurangi emisi gas rumah kaca. Hal ini merupakan langkah penting dalam menghadapi perubahan iklim.
Tak tanggung-tanggung, perusahaan ini juga berfokus pada berbagai inisiatif, termasuk penggunaan bahan bakar alternatif dan teknologi penangkapan karbon. Hal tersebut tidak hanya melibatkan armada kapal mereka, melainkan juga mencakup keseluruhan rantai nilai yang mereka layani.
Baca:Transisi Energi Makin Masif, Ini Cara PIS Tekan Emisi Karbon |
Dengan demikian, kolaborasi ini diharapkan bisa mempercepat adopsi teknologi ramah lingkungan, serta mengembangkan praktik terbaik dalam industri perkapalan. Melalui upaya-upaya tersebut, kedua perusahaan berharap dapat menunjukkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan pada industri ini.
"Jadi kami melakukan banyak hal untuk memastikan bahwa kami dianggap serius dalam konteks konflik global," jelasnya.
Misalnya, PIS bersama NYK mencoba mengembangkan transportasi Carbon Capture and Storage (CCS) di Indonesia. Pada awal tahun ini, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden yang memungkinkan impor CCS lintas batas. Hal tersebut menjadi sinyal positif bahwa Indonesia siap berperan sebagai pemain utama dalam transportasi energi.
"Suka atau tidak, kami perlu bergerak lebih cepat untuk mengantisipasi permintaan CCS di masa mendatang. Itulah salah satu contoh peran kami dan mengapa kami perlu memodernisasi kapal-kapal kami," ungkap dia.
Kedua, dalam bisnis terminal, PIS mengakui saat ini Indonesia sangat besar dalam hidrokarbon tradisional. Sementara pada masa depan, dengan semua upaya transisi ini, Indonesia mungkin akan beralih ke energi gas.
Baca:Gokil! Tiap Tahun PIS Angkut 160 Miliar Liter Energi ke Seluruh RI |
Saat ini infrastruktur gas di Indonesia memang belum sepenuhnya dikembangkan. Meskipun ada beberapa upaya untuk mengembangkan infrastruktur tersebut, namun belum terkonsolidasi dengan baik.
"Jadi sebagai perusahaan energi terbesar di Indonesia, saya rasa peran kami adalah memastikan bahwa kami dapat berinvestasi dan membangun sejumlah fasilitas untuk memastikan bahwa seluruh rantai pasokan gas mapan untuk memenuhi permintaan gas di masa mendatang, dan jenis infrastruktur serupa akan kami kembangkan ke depannya," kata dia.
Sementara itu, Managing Director of NYK Group Europe Norway, Anders Lepsoe menyatakan bahwa pihaknya menyambut baik kemitraan dengan PIS. Ia mengatakan kemitraan yang dilakukan dengan PIS menjadi moment tepat dalam mendorong kelancaran transisi energi
"Jika kita melihat ke depan, penangkapan dan penyimpanan karbon merupakan peluang luar biasa.Dan bagi Nyk terlibat dalam industri ini selama beberapa tahun terakhir membuktikan potensi bisnis yang sangat besar. Jadi ini adalah kesempatan besar bagi kita untuk menjadi kontributor aktif dalam transisi energi yang kita semua hadapi dan akan hadapi di masa depan," jelasnya.
Tantangan ke depan lanjutnya yakni bagaimana membangun sistem yang layak secara komersial. Mengingat banyak aspek dalam pengiriman CO2 yang berbeda dari jenis pengiriman lainnya.
Selain itu dibutuhkan juga peran pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyediakan kerangka komersial untuk bisnis CCS.
"Hal yang sangat penting adalah pemerintah menyadari peran dan pengaruh mendasar mereka terhadap pasar ini di masa depan, serta tentu saja menerapkan semua peraturan terkait pengiriman CO2," jelasnya.
(dpu/dpu) Saksikan video di bawah ini:
