warkoptoto3 login

pak4de - Madu Indonesia, Nasibnya Tak Semanis Rasanya

2024-10-07 21:40:58

pak4de,jadwal jeonnam dragons 2023,pak4de

Jakarta, CNBC Indonesia-Madu, produk alam yang sangat beragam, dengan berbagai jenis berasal dari sumber nektar berbeda. Beberapa jenis madu yang paling populer di dunia adalah madu manuka dari Selandia Baru, madu akasia, madu clover, dan madu eucalyptus. Madu Indonesia juga memiliki tempat sendiri di hati konsumen dunia.

Masing-masing jenis madu memiliki khasiatnya sendiri. Sebagai contoh, madu manuka dikenal karena sifat anti-bakterinya yang kuat, sedangkan madu akasia memiliki rasa ringan dan bersifat antimikroba.

Menurut data dari Trend Economy, Amerika Serikat menjadi konsumen madu terbesar di dunia dengan nilai impor mencapai US$794,2 juta pada 2022. Negara berikutnya adalah Jerman dan Jepang.

Tingginya tingkat konsumsi di Amerika Serikat dipengaruhi oleh meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap produk alami dan kesehatan. Di Amerika Serikat (AS) sendiri, madu sering kali digunakan sebagai alternatif alami pengganti gula.

Di Jerman, madu memiliki sejarah panjang sebagai bagian dari diet tradisional dan terus berkembang karena meningkatnya minat terhadap produk-produk organik dan ramah lingkungan. Sementara itu, Jepang menggunakan madu dalam berbagai produk makanan, termasuk minuman dan kosmetik.

Produksi madu di Indonesia Indonesia sendiri memiliki potensi besar dalam produksi madu, tetapi produksi nasional masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan kebutuhan pasar domestik.

Indonesia memiliki puluhan jenis madu. Di antaranya adalah Kelulutdari hutan kawasan Kalimantan,  Madu Hutan Sumbawa, Madu Pahit Bangka, Madu Klenceng dari wilayah Blora, dan Madu Hutan Timor dari Nusa Tenggara Timur.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2023, Indonesia memproduksi 21.392 liter madu. Jawa Tengah dan Sumatera menjadi provinsi dengan kontribusi produksi terbesar, di mana produksi madu di Jawa Tengah tercatat sebanyak 19.351 liter.

Meski ada peningkatan produksi di beberapa daerah, angka ini masih jauh dari mencukupi kebutuhan dalam negeri, sehingga Indonesia masih harus mengimpor madu dari negara lain.

Dalam beberapa tahun terakhir, tren produksi madu di Indonesia mengalami fluktuasi. Pada 2020 hingga 2022, produksi madu sempat menurun karena perubahan iklim dan degradasi lingkungan yang mengganggu habitat lebah.

Pada 2023, produksi madu mulai meningkat dengan total produksi mencapai 9.430,62 ton. Namun, peningkatan ini belum cukup signifikan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri secara keseluruhan. Ke depannya, perlu adanya upaya untuk memperkuat ekosistem lebah dan meningkatkan teknologi budidaya lebah agar dapat memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.

Bees are seen on a frame of a beehive in Denee, Belgium, May 15, 2018. Picture taken May 15, 2018.REUTERS/Yves HermanFoto: REUTERS/Yves Herman
Bees are seen on a frame of a beehive in Denee, Belgium, May 15, 2018. Picture taken May 15, 2018.REUTERS/Yves Herman

Pada 2022 di pasar global, China, Selandia Baru, dan Argentina menjadi tiga negara eksportir madu terbesar. Pada tahun 2022, China mencatatkan ekspor sebesar US$277,7 juta, yang setara dengan 10,7% dari total ekspor madu dunia, keberhasilan China sebagai eksportir madu terbesar tidak lepas dari skala produksi yang sangat besar dan biaya produksi yang relatif rendah.

Selandia Baru menyusul dengan ekspor sebesar US$265,9 juta (10,3%) berkat madu manuka yang memiliki nilai jual tinggi di pasar internasional. Argentina, dengan ekosistem alam yang mendukung, juga menjadi produsen utama madu organik yang diminati pasar global, berada di posisi ketiga dengan ekspor sebesar US$243,2 juta (9,44%).
Negara-negara ini mampu mengekspor dalam jumlah besar berkat skala produksi yang luas dan kualitas madu yang memenuhi standar internasional. Indonesia saat ini masih berada di peringkat 39 sebagai eksportir madu global, dengan nilai ekspor sekitar US$5,7 juta.

Indonesia memiliki potensi besar dalam industri madu, namun masih menghadapi berbagai tantangan. Diperlukan kerjasama antara pemerintah, produsen, dan pihak swasta untuk meningkatkan produksi, baik melalui peningkatan teknologi maupun perbaikan ekosistem yang mendukung habitat lebah. Dengan memaksimalkan potensi ini, Indonesia tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai pemain global dalam industri madu.


CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(emb/emb) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">