Harga emas terpantau terus menguat pada Kamis (18/7). Tercatat, harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam kini menembus Rp1,427 juta per gram atau meningkat Rp7.000 dari penutupan sehari sebelumnya.

Pada Senin (15/7), harga emas Antam turun Rp1.000 menjadi Rp1,39 juta dari penutupan hari sebelumnya sebesar Rp1,40 juta. Barulah setelah itu harga logam mulia tersebut terus bergerak naik.

Harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX juga naik 0,52 persen menjadi US$2.472,7 per troy ons. Sedangkan harga emas di perdagangan spot tumbuh 0,36 persen ke US$2.467,7 per troy ons pada siang ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed yang meningkat belakangan ini, emas tentunya akan semakin menarik. Mengingat, opportunity cost of holding akan semakin menurun," kata Lukman kepada CNNIndonesia.com, Kamis (18/7).

"Tensi geopolitik juga diperkirakan akan masih memanas dan mendukung harga emas," sambungnya.

Ia menyoroti bagaimana friksi dari dua kandidat calon presiden Amerika Serikat, yakni Joe Biden dan Donald Trump. Lukman menegaskan sentimen dari Pilpres AS akan terus mempengaruhi pasar.

Seteru antara Biden dan Trump disebut membuat sentimen risk offdi pasar, terutama di kawasan regional Asia.

"Kenaikan harga emas ke depan bukan hanya didukung permintaan fisik, namun penurunan pada short selling di Exchange Traded Funds (ETF) oleh carry trader," jelasnya.

Namun, ia menyebut aksi short sellerkemungkinan berkurang dalam beberapa waktu ke depan. Asalkan ada pemangkasan suku bunga oleh bank-bank sentral di dunia, terutama The Fed.

[Gambas:Video CNN]