warkoptoto3 login

7msport live - Saham Alfamart (AMRT) & Indomaret (DNET) Naik, Siapa Sudah Kemahalan?

2024-10-07 19:55:51

7msport live,royaltoto 0629,7msport live

Jakarta, CNBC Indonesia- Dua emiten peritel minimarket berhasil ditutup melesat pada perdagangan Selasa (10/9/2024), di tengah meningkatnya penjualan ritel Indonesia pada Juli lalu.

Adapun dua emiten tersebut yakni saham pemilik waralaba Alfamart yakni PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan saham pemilik waralaba Indomaret yang juga menjadi Grup Salim yakni PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET).

Pada penutupan perdagangan, saham AMRT terpantau melesat 3,05% ke posisi Rp 3.040/unit. Sedangkan saham DNET terpantau melejit 5,61% menjadi Rp 11.300/unit.

Kenaikan saham AMRT pada hari ini dinilai masih wajar karena penguatannya tidak terlalu signifikan. Namun di saham DNET, meski pada hari ini penguatannya sudah jauh terpangkas, tetapi beberapa hari terakhir kenaikan sahamnya dinilai tidak wajar.

Saham AMRT dalam sepekan terakhir sudah melesat 5,92%, sedangkan dalam sebulan terakhir melejit 7,42%, dan sepanjang tahun ini melonjak 3,75%.

Sementara itu saham DNET dalam sepekan terakhir sudah melejit hingga 81,53%, sedangkan dalam sebulan terakhir terbang 126,91%, dan sepanjang tahun ini meroket 140,43%. 

Bahkan, kenaikan DNET dalam beberapa hari terakhir membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat menyematkannya ke dalam daftar saham dengan radar bursa atau bergerak di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA). Tak hanya itu saja, BEI juga sempat mensuspensi saham DNET kemarin, meski suspensinya kembali dibuka per awal sesi I hari ini.

Dari segi valuasi sederhana, jika dilihat dari rasio price to earnigs(PER), saham DNET sudah sangat mahal yakni mencapai 176,54 kali jika PER disetahunkan (annualized). Adapun rata-rata industrinya mencapai 15,66 kali.

Dari rasio price to book value(PBV), saham DNET juga sudah cukup mahal yakni mencapai 11,83 kali, jauh dari rata-rata industrinya yang mencapai 2,53 kali.

Sementara untuk saham AMRT, PER annualizedmencapai 35,22 kali, juga sudah mahal dari rata-rata industri. Begitu juga PBV-nya yang mencapai 8,48 kali. Namun jika dibandingkan dengan DNET, valuasi AMRT masih lebih murah.

Pilihan Redaksi
  • Satu Lagi Founder GOTO Lego Nyaris Seluruh Saham Seri A, Cuan Segini
  • IHSG Cetak Rekor Lagi! Tembus Level 7.761

Baik AMRT maupun DNET, keduanya melesat setelah data penjualan ritel RI pada Juli lalu tumbuh positif. Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel yang dicerminkan dengan Indeks Penjualan Riil (IPR) berada di 212,4 pada Juli. Naik 4,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Peningkatan didorong oleh kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau serta Subkelompok Sandang, sementara penjualan Kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor tercatat tetap tumbuh.

Namun dibandingkan Juni (month-to-month/mtm), penjualan ritel turun 7,2%. Penyebabnya adalah normalisasi permintaan pasca Idul Adha.

"Beberapa kelompok yang masih tumbuh dan menahan penurunan kinerja penjualan eceran yang lebih dalam, yaitu Subkelompok Sandang dan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, sementara Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi tercatat tumbuh meski melambat," lanjut keterangan BI.

Pada Agustus, BI memperkirakan IPR berada di 215,9. Tumbuh 5,8% yoy. Sedangkan secara bulanan, penjualan eceran diperkirakan meningkat 1,6% (mtm) pada Agustus setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd) Saksikan video di bawah ini:

Video: Cukai Rokok Batal Naik, Simak Pergerakan Saham Emitennya!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Laba Emiten Pengelola Alfamart Tembus Rp890,31 M, Ini Penyebabnya