warkoptoto3 login

buku impian togel - Singapore Airlines Tawarkan Kompensasi Rp400 Juta ke Korban Turbulensi

2024-10-07 21:33:27

buku impian togel,sukaslot88 login,buku impian togelJakarta, CNN Indonesia--

Singapore Airlines menawarkan kompensasi hingga 25 ribu dolar AS atau sekitar Rp 407,5 juta untuk korban luka akibat insiden turbulensiparah dalam penerbangan Inggris-Singapura pada Mei lalu.

Pihak maskapai menyatakan, penumpang yang mengalami luka ringan ditawari kompensasi sebesar 10 ribu dolar AS atau setara 163 juta.

Sementara penumpang yang mengalami cedera serius dapat dapat mendiskusikan kompensasi untuk memenuhi kebutuhan spesifik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Penumpang Singapore Airlines Langsung Kontak Ibu Usai Turbulensi
  • Daftar 25 Maskapai Terbaik di Dunia 2024, Tak Ada dari RI
  • Turbulensi Singapore Airlines, Aturan Sabuk Pengaman Akan Diperketat

Seorang penumpang berusia 73 tahun meninggal karena dugaan serangan jantung dan puluhan lainnya terluka setelah penerbangan SQ321 mengalami turbulensi parah hingga melakukan pendaratan di Bangkok, Thailand.

Sebuah rumah sakit di Bangkok yang merawat penumpang mengatakan ada cedera tulang belakang, otak, dan tengkorak.

Singapore Airlines mengatakan akan mengembalikan uang tiket penumpang dan memberikan kompensasi atas keterlambatan tersebut sesuai dengan peraturan Uni Eropa atau Inggris yang mencakup tiket mereka.

Perjanjian internasional, Konvensi Montreal, membuat maskapai penerbangan bertanggung jawab atas cedera fisik akibat kecelakaan pada penerbangan internasional, termasuk turbulensi, terlepas dari apakah mereka lalai atau tidak.

Jika penumpang mengajukan tuntutan hukum, maskapai penerbangan tidak dapat menggugat ganti rugi hingga sekitar 175 ribu dolar AS.

"Namun jika ganti rugi yang lebih besar diminta, Singapore Airlines dapat mencoba membatasi tanggung jawab dengan membuktikan bahwa pihaknya mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menghindari turbulensi," kata pengacara.

Pengacara klaim perjalanan, Peter Carter, mengatakan firmanya yang berbasis di Australia, Carter Capner Law, yang mewakili beberapa penumpang, sangat memperhatikan laporan kecelakaan mengenai jenis turbulensi dan apakah pilot dapat menghindarinya.

(pua/pua)