warkoptoto3 login

kuota 4d - Makin Optimis Suku Bunga Turun, S&P 500

2024-10-07 11:22:50

kuota 4d,jonitogel link,kuota 4d

Jakarta, CNBC Indonesia -Pembukaan pasar saham Amerika Serikat (AS) pada Kamis malam (12/9/2024) bergerak beragam setelah rilis data klaim pengangguran dan inflasi produsen.

Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 0,4 poin pada pembukaan menjadi 40862,11. Sementara S&P 500 (SPX) naik 3,3 poin, atau 0,06% ke posisi menjadi 5557,48 dan Nasdaq Composite (IXIC) naik 18,4 poin, atau 0,11%, menuju 17413,88.

Baca:
IHSG Bergairah & Lagi-Lagi Cetak Rekor, Gegara Saham Teknologi?

Fokus pelaku pasar pada pergerakan pasar keuangan malam ini masih merespon terkait data ketenagakerjaan, terutama setelah klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir 7 September 2024 bertambah sesuai ekspektasi di 230.000.

Selain itu, inflasi produsen (PPI) secara tahunan kembali melandai pada Agustus 2024 sebesar 1,7%, lebih rendah dari ekspektasi pasar yang berharap PPI tumbuh 1,8% dari bulan sebelumnya sebesar 2,1%.

Sebelumnya, serangkaian data ketenagakerjaan dan pertumbuhan ekonomi yang melemah selama beberapa minggu terakhir telah menyebabkan meningkatnya taruhan pada pengurangan suku bunga 50 basis poin (bps) yang lebih besar dari biasanya dari bank sentral AS, tetapi ekspektasi tersebut sebagian besar telah memudar.

Setelah laporan inflasi hari Rabu ditambah data tenaga kerja yang kembali sesuai ekspektasi malam ini, pelaku pasar sekarang melihat peluang sebesar 87% The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada 17-18 September mendatang, menurut FedWatch Tool milik CME.

Pertemuan bulan ini menjadi sangat dinanti lantaran akan menjadi pemangkasan suku bunga pertama sejak Maret 2020.

Baca:
Era Suku Bunga Tinggi Akan Berakhir, Saham Teknologi RI Terbang

Mengutip Reuters, seorang analis Wells Fargo menyebutkan "Prakiraan kasus dasar kami memperkirakan penurunan suku bunga dana federal sebesar 25 bps pada pertemuan FOMC bulan September, diikuti oleh dua kali penurunan suku bunga sebesar 50 bps pada pertemuan FOMC bulan November dan Desember,"

Lebih lanjut, Ia juga mengatakan "Kami yakin pelonggaran kebijakan moneter kumulatif sebesar 225 bps yang kami proyeksikan selama sembilan bulan ke depan atau lebih akan cukup untuk menjaga ekspansi ekonomi ini tetap utuh."

CNBC INDONESIA RESEARCH


(tsn/tsn) Saksikan video di bawah ini:

Video: Ada Perang & Stimulus China, Rupiah Anjlok ke Rp15.600/USD

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article S&P 500 & Nasdaq Bangkit, Wall Street Dibuka Menghijau