warkoptoto3 login

beton88 login - Siapa Raja Malaysia dan Bagaimana Perannya dalam Pemilihan PM?

2024-10-07 21:39:47

beton88 login,kelompok main togel,beton88 loginJakarta, CNN Indonesia--

Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah menjadi sorotan setelah hasil pemilupada akhir pekan lalu berujung deadlockatau buntu.

Malaysia menggelar pemilu parlemen pada Sabtu lalu. Hasilnya tak ada partai politik atau koalisi yang berhasil mengantongi ambang batas suara minimal untuk memenangkan pemilu dan membentuk pemerintah baru.

Lihat Juga :
5 Kegilaan usai Saudi Gebuk Argentina, Libur Nasional hingga MbS Sujud

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut konstitusi Malaysia, untuk bisa membentuk kabinet baru koalisi atau partai politik harus mengantongi 112 suara dari 222 total kursi parlemen.

[Gambas:Video CNN]

Lihat Juga :
Raja Malaysia Rapat Darurat dengan 9 Sultan Tentukan PM Baru

Raja kemudian memberi waktu mereka hingga Selasa siang untuk membentuk mayoritas dan menyetorkan nama PM. Namun, cara ini pun gagal.

Karena masih gagal, keputusan penunjukan PM pun kini berada di tangan Raja Abdullah. Sebab, Raja menggelar audiensi dengan Anwar dan Muhyiddin, penunjukan PM pun tetap belum bisa diputuskan. 

Raja Abdullah sampai harus menggelar pertemuan khusus dengan sembilan sultan yang memimpin negara bagian di Negeri Jiran untuk mencari solusi soal pemilihan PM besok.

Terlepas dari itu, siapa sebetulnya Raja Malaysia?

Raja Abdullah dinobatkan menjadi Raja Malaysia di usia 59 tahun, pada 2019 lalu. Ia menjadi raja ke-16 usai negara itu merdeka dari Inggris.

Pilihan Redaksi
  • 5 Kontroversi Zakir Naik, Termasuk Haramkan Piala Dunia Tapi ke Qatar
  • Sempat Musuhan, Emir Qatar Kibar Bendera Saudi usai Tekuk Argentina
  • 4 Kontroversi Qatar Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Zakir Naik sampai Bir

Raja Abdullah merupakan Sultan atau penguasa negara bagian Pahang. Raja Abdullah dikenal dengan popularitasnya yang cukup merakyat.

Raja Abdullah sempat terlihat mengantre di salah satu gerai resto Kentucky Fried Chicken hingga membantu korban kecelakaan di jalan raya. Sejak saat itu, citra Raja Abdullah semakin membumi.

Raja Abdullah juga dikenal sebagai sosok yang rajin olahraga. Saat masih muda, ia pernah mewakili Pahang dalam pertandingan sepak bola.

Kecintaannya terhadap olahraga, membuat laki-laki berambut perak itu sempat menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif FIFA dan sebagai presiden Federasi Hoki Asia, demikian dikutip Reuters.

Apa peran Raja Abdullah dalam pemilihan PM baru? Baca di halaman berikutnya >>>

 



Bagaimana Peran Raja Malaysia dalam Pemilihan PM?

Secara normal, pemilihan PM biasanya dilakukan oleh parlemen usai kabinet baru terbentuk. Jadi, raja tak selalu memilih kepala pemerintahan baru.

Namun, dalam pemilu kali ini, tak ada suara mayoritas alias mentok sehingga raja harus memutuskan PM baru.

Malaysia menerapkan sistem monarki konstitusional, di mana raja dipilih secara bergiliran dari keluarga kerajaan di sembilan negara bagian. Ia duduk di kursi raja untuk masa jabatan lima tahun.

Namun, konstitusi di negara itu memberi raja kekuasaan untuk menunjuk perdana menteri yang diyakini bisa memimpin mayoritas di parlemen.

Biasanya, raja memilih perdana menteri saat krisis pasca pemilihan.

Lihat Juga :
Rusia Bombardir RS Ukraina, Bayi Baru Lahir Tewas

Peran raja dua tahun terakhir

Beberapa tahun terakhir, Raja Malaysia terlihat menggunakan kekuasaannya memilih PM baru, gegara politik dalam negeri yang tak stabil.

Dia semakin tampak memainkan peran yang signifikan sejak 2020. Ketika itu, popularitas aliansi Barisan Nasional, dan partai utamanya, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), menurun.

BN memimpin Malaysia sejak negara itu merdeka, dari 1957 hingga 2018. Di tahun tersebut, mereka kalah karena muncul skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Kasus 1MDB menjerat eks PM Najib Razak sekaligus wakil presiden UMNO.

Raja juga pernah menunjuk PM baru pada Februari 2020 lalu. Ketika itu, eks Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengundurkan diri karena konflik di dalam koalisi.

Lihat Juga :
PM Israel Netanyahu Ikut Girang Arab Saudi Tekuk Argentina

Raja Abdullah lalu rapat dengan semua anggota parlemen usai Mahathir mundur.

Pertemuan itu bertujuan menentukan siapa yang memiliki mayoritas membentuk pemerintahan baru. Akhirnya, raja memilih mantan sekutu Mahathir, Muhyiddin Yassin.

Pada 2021 lalu, Malaysia kembali gonjang-ganjing. Salah satu faktornya karena penerapan lockdown ketat imbas Covid-19.

Muhyiddin pun mengundurkan diri. Raja lalu bergegas meminta anggota parlemen menyerahkan surat yang berisi dukungan untuk PM baru.

Raja kemudian memutuskan dan menunjuk perdana menteri ke-9 Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, yang berkuasa hingga pemilihan pekan lalu.