warkoptoto3 login

bola semalam - Dukung Palestina, Skotlandia Ogah Temui Israel sampai Gaza Gencatan

2024-10-07 22:11:59

bola semalam,klasmen liga dunia,bola semalamJakarta, CNN Indonesia--

Skotlandia memutuskan menghentikan pertemuan dengan Israelsampai gencatan senjata di Jalur Gaza Palestinatercapai.

Menteri Luar Negeri Skotlandia Angus Robertson menyampaikan sikap pemerintahnya itu saat bertemu dengan wakil duta besar Israel.

Lihat Juga :
Syarat Baru Israel soal Gencatan Senjata Gaza yang Ditolak Hamas

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah Skotlandia tak mendukung normalisasi hubungan dengan pemerintah Israel selama periode ini," imbuh Robertson.

Pernyataan Robertson muncul usai pertemuan dia dengan diplomat senior menuai kritik dan memicu kemarahan publik.

Lihat Juga :
Apa Benar Drone Hizbullah Terobos Rumah PM Israel Netanyahu?
Lihat Juga :
Tentara Korut Membelot ke Korsel, Kabur Terobos Perbatasan

Dalam rilis resmi, dia mengatakan bahwa pertemuan tersebut merupakan kesempatan menyatakan posisi pemerintah Skotlandia untuk mendorong gencatan senjata segera di Gaza.

Robertson juga menegaskan pertemuan itu tak bertujuan untuk melegitimasi agresi Israel di Gaza.

Namun, banyak pihak menganggap pertemuan tersebut sebagai bentuk normalisasi hubungan antara pemerintah Israel dan Skotlandia.

"Karena itu, jelas bahwa akan lebih baik untuk memastikan pertemuan itu benar-benar terbatas pada kebutuhan untuk segera melakukan gencatan senjata di Gaza," ujar dia.

Pilihan Redaksi
  • Tentara IDF Tewas Dibom Jet Israel sampai Kapal Tenggelam di Italia
  • Israel Kian Brutal Serang Pasar-Gedung Sekolah di Gaza hingga 20 Tewas
  • Apa Itu 'Proposal Penghubung' Gencatan Senjata Gaza yang Diusulkan AS?

Israel mengalami sederet tekanan dari komunitas internasional usai melancarkan agresi ke Jalur Gaza, Palestina, pada Oktober 2023.

Banyak negara menyerukan gencatan senjata permanen tetapi permintaan ini belum terlaksana.

Agresi Israel di Gaza menyebabkan lebih dari 40.000 orang di Palestina meninggal, ratusan ribu rumah hancur, dan banyak fasilitas sipil rusak parah.

(isa/rds)