warkoptoto3 login

japan168 login - BRI Catat Bisnis UMKM Membaik dan Prospektif di Triwulan II/2024

2024-10-07 22:15:50

japan168 login,literasi akm kelas 5,japan168 loginJakarta, CNN Indonesia--

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mempublikasikan Indeks Bisnis UMKM Triwulan II 2024 pada Kamis (01/08), yang memperlihatkan perbaikan ekspansi bisnis UMKM dengan Indeks Bisnis UMKM pada Triwulan II 2024 tercatat di level 109,9, atau meningkat dari 102,9 pada kuartal sebelumnya.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan, perbaikan ekspansi bisnis UMKM itu ditopang oleh empat faktor utama. Pertama, Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yang mendorong peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa-jasa, didukung THR yang meningkatkan daya beli.

Kedua, kondisi El-Nino yang mereda, disusul panen raya tanaman pangan dan perbaikan harga beberapa komoditas perkebunan yang berdampak pada peningkatan kinerja sektor pertanian, serta memberikan spillover effects terhadap sektor lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Supari menilai,ekspansi tersebut sebagian didorong oleh faktor musiman HKBN dan panen raya.

"Seiring dengan berlalunya HBKN dan panen raya, ekspansi bisnis UMKM diperkirakan akan kembali mengalami normalisasi sebagaimana ditunjukkan oleh indeks ekspektasi bisnis UMKM yang menurun menjadi 126,4 pada Q2-2024 dari 129,9 pada kuartal sebelumnya. Namun, indeks ekspektasi tetap di atas 100 mengindikasikan bisnis UMKM masih prospektif," ujarnya.

Sementara, seiring dengan kegiatan usaha yang mulai membaik, sentimen pebisnis UMKM pun turut membaik, terutama didorong membaiknya penilaian pelaku UMKM terhadap kondisi terkini (Indeks Situasi Sekarang).

Peningkatan sentimen itu disebut terjadi di hampir semua sektor usaha, di mana untuk 3 bulan mendatang, pelaku UMKM tetap optimis atas kondisi ekonomi secara umum, sektor usaha dan usahanya akan membaik.

"Kepercayaan pelaku UMKM terhadap kemampuan pemerintah menjalankan tugas-tugas utamanya tetap tinggi (IKP berada pada level 130,5, jauh diatas 100). Penilaian tertinggi diberikan untuk komponen yang menyatakan kemampuan pemerintah menciptakan rasa aman dan tenteram," jelas Supari.

Hingga akhir Triwulan II 2024, BRI masih menjadi penyalur kredit teritinggi dalam segmen UMKM di Indonesia. Pada paparan Press Conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan II 2024 di Jakarta (25/7), Sunarso mengungkapkan bahwa hingga akhir Juni 2024, Perseroan menyalurkan kredit kepada segmen UMKM senilai Rp1.095,64 triliun atau setara 81,69 persen dari total penyaluran kredit BRI.

"Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yakni dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan khususnya pada segmen UMKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas," ujar Sunarso.

Secara rinci, penyaluran kredit BRI kepada segmen UMKM senilai Rp1.095,64 triliun terdiri dari segmen mikro sebesar Rp623 triliun, segmen kecil Rp232,3 triliun, segmen konsumer Rp198,8 triliun, dan segmen menengah senilai Rp41,5 triliun.

Informasi tentang Survei Kegiatan Usaha dan Sentimen Bisnis UMKM BRI

Survei Kegiatan Usaha dan Sentimen Bisnis UMKM BRI memiliki sampel lebih dari 7 ribu responden UMKM yang tersebar di semua sektor ekonomi dan di 33 provinsi. Pemilihan sampel dilakukan menggunakan metode stratified systematic random sampling, sehingga dapat merepresentasikan sektor usaha, provinsi dan skala usaha.

Survei dilakukan oleh BRI Research Institute pada 24 Juni 2024 sampai 9 Juli 2024, dengan wawancara dilakukan melalui telepon dengan pengawasan mutu yang ketat sehingga data yang terkumpul valid dan reliable.

Informasi yang terkumpul merupakan persepsi pelaku usaha UMKM terhadap perkembangan dan prospek perekonomian secara umum, sektor usaha responden serta perkembangan dan proyeksi kinerja usaha responden. Informasi lalu digunakan untuk menyusun Indeks Bisnis UMKM (IB), Indeks Sentimen Bisnis (ISB) serta Indeks Kepercayaan Pelaku (IKP) usaha UMKM kepada pemerintah.

Adapun indeks-indeks ini melengkapi indeks serupa yang disusun Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik. Selain itu, juga dikumpulkan informasi mengenai kondisi usaha responden untuk keperluan monitoring, sekaligus sebagai early warning system (EWS) terhadap keberlangsungan usaha debitur UMKM.

Dalam survei ini, responden menjawab sejumlah pertanyaan. Indeks difusi dihitung dari selisih persentase jawaban positif dengan persentase jawaban negatif ditambah 100. Dalam hal ini, jawaban netral diabaikan.

Nilai tengah indeks difusi adalah 100, dan rentang indeks difusi berada pada kisaran nol sampai dengan 200. Jika semua responden memberikan jawaban negatif, maka indeks difusi akan bernilai nol. Sebaliknya, jika semua jawaban positif, maka indeks difusi akan bernilai 200.

Indeks difusi di atas 100 menunjukkan bahwa jawaban positif melebihi jawaban negatif, dan indeks difusi di bawah 100 mengindikasikan jawaban negatif lebih banyak dibandingkan dari jawaban positif.

(rea/rir)