Airlangga Hartarto buka suara soal alasan tak hadir dalam momen penunjukan Bahlil Lahadalia sebagai ketua umum dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar.

Padahal, awalnya Airlangga disebut-sebut bakal hadir dalam penutupan Munas Golkar.

Eks ketua umum partai berlogo pohon beringin itu juga diklaim seharusnya mendapatkan penghargaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari Ulang Tahun (HUT) Golkar jatuh pada 20 Oktober 2024 mendatang. Tahun ini, partai tersebut bakal genap berumur 60 tahun.

Airlangga pernah menjadi orang nomor satu di Golkar. Namun, ia tiba-tiba mengumumkan pengunduran diri pada Sabtu (10/8) malam.

Ia beralasan mundur demi menjaga keutuhan partai. Airlangga juga mengaku mengambil langkah ini untuk memastikan stabilitas dalam masa transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke Prabowo Subianto.

Sebelumnya, Politikus Senior Partai Golkar Nurdin Halid menyebut Airlangga akan hadir dalam penutupan Munas Golkar ke-XI. Pria yang juga menjabat sebagai menteri koordinator bidang perekonomian itu disebut akan menerima penghargaan tertinggi atas kepemimpinannya di Partai Beringin.

"Saya mendengar kabar akan hadir karena beliau (Airlangga) akan diberikan penghargaan tertinggi. Nanti malam," kata Nurdin di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/8) malam.

Namun, tak nampak batang hidung Airlangga dalam momen kebahagiaan Bahlil Lahadalia. Sedangkan Presiden Jokowi hingga presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto datang langsung dalam penutupan munas tersebut.

Dukungan 100 persen dari pemilik hak suara munas didapatkan Bahlil yang akhirnya sah mengambil takhta Golkar. Ini mencakup DPD tingkat satu dan dua, DPP, serta organisasi pendiri, dan sayap partai.