warkoptoto3 login

erek-erek bintang - Fenomena Langka Hujan Lebat Guyur Gurun Paling Gersang di Dunia

2024-10-07 21:31:07

erek-erek bintang,data result cambodia 2023,erek-erek bintang

Jakarta, CNBC Indonesia- Fenomena langka muncul di Gurun Sahara bulan ini. Sebuah citra satelit menunjukkan kondisi cuaca yang tidak biasa, di mana hujan lebat melanda salah satu wilayah terkering di planet Bumi.

Laporan Live Science, yang dikutip Newsweekpada Kamis (19/9/2024), menyebut beberapa wilayah Sahara diprediksi akan mengalami curah hujan lima kali lipat dari rata-rata curah hujan September. Beberapa wilayah Afrika Utara mengalami begitu banyak curah hujan sehingga lanskapnya yang biasanya gersang menjadi kebanjiran.

Menurut NASA Earth Observatory, meskipun curah hujan di wilayah tersebut bukan hal yang aneh, jumlah curah hujan yang umum adalah beberapa inci per tahun. Namun, pada tanggal 7 dan 8 September, wilayah tersebut dilanda siklon ekstratropis, yakni jenis badai yang tidak dikategorikan sebagai siklon tropis, yang meninggalkan sejumlah besar air limpasan.

Baca:
PBB Usir Palestina dari Israel, 14 Negara Ini Menolak-Ada Tetangga RI

Hujan lebat tersebut terekam oleh Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) milik NASA, sebuah instrumen di atas dua satelit yang menangkap citra seluruh permukaan Bumi setiap satu hingga dua hari.

Gambar-gambar berikut menunjukkan perbedaan antara tanggal 14 Agustus tahun ini dan 10 September, yang memperlihatkan peningkatan air di wilayah tersebut setelah badai petir. Nuansa biru bervariasi tergantung pada kedalaman air, sementara vegetasi tampak hijau.

Gambar-gambar selanjutnya juga menunjukkan bahwa salah satu danau yang biasanya kering di Sahara kini terisi air, seperti dilaporkan NASA Earth Observatory.

Pada 9 September, Reuters melaporkan bahwa di Maroko, banjir mengakibatkan kematian 18 warga sipil dan empat orang diyakini hilang di provinsi Tata, Tiznit, Errachidia, Tinghir, dan Taroudant.

Beberapa desa di provinsi tersebut mengalami 56 rumah hancur, 110 jalan rusak, dan listrik, pasokan air, dan jaringan telepon terputus.

Baca:
Respons Teror Ledakan Massal di Lebanon, Turki Akhirnya Nyatakan Sikap

Beberapa ilmuwan meyakini curah hujan terbaru ini bisa jadi karena Zona Konvergensi Intertropis (ITCZ), tempat udara dari belahan Bumi Utara dan Selatan bertemu di sabuk dekat khatulistiwa, yang dapat membawa badai, telah bergeser ke utara tahun ini di atas Sahara utara.

Faktor lain bisa jadi adalah air di Samudra Atlantik Utara dan Laut Mediterania lebih hangat dari biasanya. Ada kemungkinan Sahara akan terus mengalami lebih banyak hujan di masa mendatang.

Laporan NASA menyatakan bahwa lebih dari 38.000 insiden curah hujan ekstrem telah terjadi di Sahara. Sekitar 30% di antaranya terjadi di musim panas, dan hanya sedikit yang dikaitkan dengan siklon ekstratropis.


(luc/luc) Saksikan video di bawah ini:

Video: Musim Hujan Dimulai, BMKG Waspadai Potensi Hujan Es

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Hujan Lebat, Atap Bandara Internasional India Ambruk dan 1 Orang Tewas