warkoptoto3 login

joker 81 - Rezim Putin Dinilai Rentan usai Serangan ISIS

2024-10-08 01:55:59

joker 81,lama waktu sepak bola,joker 81Jakarta, CNN Indonesia--

Serangan terorisme kelompok militan ISIS-K yang menewaskan 137 orang di Rusiadisebut semakin menggarisbawahi kerentanan rezim Presiden Vladimir Putin.

Para pengamat, mantan pejabat keamanan Amerika Serikat, dan anggota elit Rusia mengatakan kerentanan ini sama seperti momen ketika mantan bos tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, juga melakukan pemberontakan di Rusia.

"Rezim menunjukkan kelemahannya dalam situasi kritis seperti itu, seperti yang terjadi selama pemberontakan Prigozhin," kata peneliti senior di Carnegie Russia Eurasia Center, Andrei Kolesnikov, dilansir Washington Post.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di saat-saat sulit, Putin selalu menghilang," ujar Kolesnikov.

Putin juga disebut mengabaikan peringatan dari AS tiga hari sebelum penembakan massal di Crocus, mengenai potensi serangan teroris. Putin menilai peringatan AS sebagai "pemerasan terbuka" dan usaha untuk menakut-nakuti dan mengacaukan masyarakat.

Namun karena kekuasaan otoriternya, dipastikan tidak akan ada seorang pun yang akan menentang Putin, yang gagal menanggapi peringatan tersebut dengan lebih serius.

Selain itu saat Rusia dilanda serangan teroris di masa lalu, Putin juga kerap menuduh negara Barat di balik serangan itu. Dia juga kerap mengklaim serangan itu direkayasa oleh mereka yang ingin melemahkan Rusia.

Para pengamat mengatakan pemimpin presiden berusia 71 tahun itu hampir pasti akan berupaya melakukan hal yang sama kali ini.

Lihat Juga :
Fakta-fakta Terbaru Penembakan Massal di Moskow oleh ISIS-K

Badan Keamanan Rusia memiliki sederet sumber daya besar untuk memantau pergerakan penentang rezim Putin, salah satunya teknologi pengenalan wajah.

Awal bulan ini, Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengatakan pihaknya telah menggagalkan serangan ISIS terhadap sebuah sinagoga di Moskow dan telah "menetralisir" sejumlah militan dalam penggerebekan di Kaluga.

Tahun lalu, kantor berita TASS melaporkan bahwa FSB telah membunuh dua militan ISIS lainnya yang berencana menyerang fasilitas kimia di Kaluga.

Otoritas Rusia kini telah menangkap dan mendakwa empat tersangka pelaku penembakan massal ini. Mereka didakwa atas serangan terorisme dalam persidangan Minggu (24/3).

Hingga kini korban tewas penembakan massal yang terjadi di dekat Moskow mencapai 137. Dari jumlah korban tersebut, beberapa di antaranya merupakan anak-anak.



(dna/dna)