warkoptoto3 login

klasemen fc anyang - Thailand Buka Suara soal Dialog dengan Myanmar yang Bikin RI Kesal

2024-10-07 22:22:40

klasemen fc anyang,paito harian sdy rajapaito,klasemen fc anyangJakarta, CNN Indonesia--

Menteri Luar Negeri ThailandDon Pramudwinai buka suara soal pertemuan informal Bangkok yang menjadi perdebatan karena mengundang junta Myanmarpada Juni lalu.

Don mengatakan pertemuan dengan militer Myanmar itu sesuai dengan kesepakatan para pemimpin ASEAN saat konferensi tingkat tinggi (KTT) di Phnom Penh 2022.

Lihat Juga :
Imigrasi Sebut Mahasiswa RI Ramai-ramai Jadi Warga Negara Singapura

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesepakatan nomor 14 merujuk pada hasil peninjauan dan keputusan para pemimpin ASEAN mengenai tindak lanjut konsensus lima poin dalam menyelesaikan krisis Myanmar.

[Gambas:Video CNN]

Pada poin ke-14 disebutkan bahwa ASEAN akan mempertimbangkan pendekatan lain untuk mendukung penerapan konsensus lima poin.

Konsensus lima poin sendiri merupakan hasil pertemuan para pemimpin ASEAN, termasuk kepala junta Min Aung Hlaing, di Jakarta pada April 2021. Kesepakatan itu merespons kudeta dan kekerasan yang terjadi di Myanmar pada Februari 2021.

Poin-poin di konsensus itu di antaranya kekerasan di Myanmar harus segera dihentikan dan harus ada dialog konstruktif mencari solusi damai. Poin kesepakatan itu juga menyebutkan ASEAN akan memfasilitasi mediasi, memberi bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre, dan mengirim utusan khusus ke Myanmar.

Namun, sampai sekarang junta dianggap tak melaksanakan poin konsensus itu dan masih melakukan kekerasan di Myanmar.

Pilihan Redaksi
  • RI Minta ASEAN Kompak 'Lawan' Negara Bersenjata Nuklir
  • Kecam Pembakar Al Quran, Putin Dijuluki 'Pelindung Agama' di Lebanon
  • Menlu China Tak Hadir di Pertemuan ASEAN, Kenapa?

Sementara itu, pada Juni lalu, Thailand dikritik usai menggelar pertemuan informal dengan mengundang sejumlah menter luar negeri ASEAN, termasuk junta Myanmar.

Thailand dinilai merusak pendekatan ASEAN selama ini, yang berupaya bersatu menangani krisis negara tersebut.

Pemerintah Thailand berdalih pertemuan itu merupakan "dialog informal" guna mendukung upaya ASEAN mengakhiri kekerasan di Myanmar. Bangkok ingin mempercepat penyelesaian krisis, salah satunya lewat pertemuan semacam itu, lantaran masalah Myanmar sangat berdampak terhadap negaranya.

Thailand bahkan mengatakan ASEAN seharusnya berterima kasih kepada Bangkok karena menginisiasi pertemuan yang diklaimnya menghasilkan progres tersebut.

Dalam laporanBangkok Postpada Juni lalu, Don mengaku Retno kesal akibat peran Thailand dalam masalah Myanmar ini.

Negara-negara ASEAN sendiri memutuskan memboikot Myanmar sejak junta melancarkan kudeta berdarah.

Kendati begitu, suara ASEAN terbelah soal Myanmar. Beberapa negara seperti Thailand diduga mendukung junta Myanmar agar tidak dikucilkan, sementara yang lainnya ingin langkah yang lebih tegas terhadap militer Myanmar.

Saat ditanya apakah ASEAN akan mengundang Myanmar dalam pertemuan, Don mengungkapkan bahwa negara-negara anggota ASEAN menantikan hal tersebut.

"Kami semua menantikannya. Dalam arti, semua anggota keluarga ASEAN," ujar Don.

(blq/rds)