Tak hanya di Indonesia, warga Malaysia juga sempat menggelar demonstrasi buntut pembakaran Al Quranoleh politikus sayap kanan Swedia-Denmark, Rasmus Paludan.

Ratusan warga di Malaysia turun ke jalan-jalan di Kuala Lumpur pada Jumat pekan lalu atas prakarsa Partai Islam se-Malaysia (PAS).

Menurut keterangan polisi di Kuala Lumpur, sekitar 300 orang berkumpul setelah salat Jumat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam aksi itu, hadir pula anggota parlemen dari fraksi PAS, Zulkifli Ismail, yang mengecam tindakan Paludan.

"Jika umat Muslim tak mengambil tindakan tegas, aksi brutal ini [pembakaran Al Quran] akan berulang," kata Zulkifli di depan peserta aksi, seperti dikutip South China Morning Post.

Ia kemudian berujar, "Kami ingin warga Swedia untuk tak meniru tindakan kasar itu."

Selain massa yang diorganisir PAS, kelompok Islam Hizbut Tahrir Malaysia juga menggelar aksi. Mereka berjumlah sekitar 100 orang.

Anggota kelompok itu berjalan ke Kedutaan Besar Swedia di Malaysia untuk menyampaikan protes usai insiden pembakaran Al Quran.

Dalam aksi itu, tampak pula anak-anak berada di barisan pengunjuk rasa. Tak hanya demo soal pembakaran Al Quran, mereka juga menyuarakan slogan anti-Barat.

"Hancurkan Swedia! Hancurkan Barat," teriak para demonstran.

Hizbut Tahrir Malaysia juga menggelar protes di depan Kedutaan Besar Belanda di Kuala Lumpur untuk memprotes aksi perobekan Al Quran oleh seorang tokoh, Edwin Wagensveld.

[Gambas:Video CNN]

Sementara itu, di Indonesia, aksi merespons pembakaran Al Quran di Swedia berlangsung pada hari ini, Senin. Demonstrasi tersebut bertajuk Aksi Bela Al Quran 301.

Massa yang tergabung berasal dari Kelompok Front Persatuan Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNFP-Ulama), dan PA 212.

Peserta aksi mulai memenuhi jalan Dr Ide Anak Agung Gede Agung, Jakarta Selatan, sekitar pukul 13.30 WIB.

Di jalan tersebut, terdapat tiga Kedutaan Besar yang menjadi target aksi, yakni Kedubes Swedia, Kedubes Denmark, dan Kedubes Belanda.

Untuk mengawal aksi itu, polisi mengarahkan sekitar 200 personel.