warkoptoto3 login

web nonton bola live - Penembakan Massal Sasar SMA di Georgia AS, 4 Tewas

2024-10-08 06:09:52

web nonton bola live,unogoal 90,web nonton bola liveJakarta, CNN Indonesia--

Penembakan massal terjadi di sebuah sekolah menengah atas (SMA) di Georgia, Amerika Serikat, Rabu (5/9). Empat orang tewas dan sembilan lainnya terluka.

"Empat orang tewas. Sembilan lainnya dibawa ke berbagai rumah sakit dengan keadaan luka-luka," kata kepolisian setempat dalam sebuah postingan di media sosial.

Pelaku telah ditahan. Polisi juga membantah pelaku ditembak mati di tempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penembakan massal hal yang sering terjadi di Amerika. Pada Senin (2/9), penambakan massal terjadi di Stasiun Kereta Forest Park, Chicago, dan menewaskan empat orang.

Di negara tersebut, jumlah senjata api lebih banyak daripada jumlah penduduk. Upaya untuk membatasi hak kepemilikan senjata selalu menghadapi perlawanan politik yang keras.

Tahun ini, telah terjadi setidaknya 378 penembakan massal di AS, menurut Arsip Kekerasan Senjata. Setidaknya 11.463 orang telah tewas dalam kekerasan senjata api, menurut GVA.

Pada bulan Juni, Ahli Bedah Umum AS mengeluarkan nasihat penting yang menyatakan kekerasan senjata sebagai "krisis kesehatan masyarakat" dan menyerukan pengendalian senjata api yang luas, yang secara historis telah digagalkan oleh oposisi politik.

Dalam beberapa tahun terakhir, senjata api telah menjadi penyebab utama kematian bagi orang Amerika yang berusia antara satu hingga 19 tahun, melampaui kendaraan bermotor, menurut laporan tersebut.

Joe Biden Angkat Suara

Presiden AS Joe Biden mengungkapkan bela sungkawa atas kematian korban penembakan massal. Ia pun mengecam tindakan tersebut.

Lihat Juga :
Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Penembakan Massal di Oman

"Amerika tidak bisa lagi menerima ini sebagai hal yang normal," kata Biden.

"Apa yang seharusnya menjadi musim kembali ke sekolah yang penuh kegembiraan di Winder, Georgia, kini berubah menjadi hal mengerikan, bagaimana kekerasan senjata terus menghancurkan komunitas kita," katanya.

(tim/isn)