warkoptoto3 login

mimpi mengendarai mobil sendiri - Utang Hantui Orang AS dari Mulai Kuliah Sampai Pensiun

2024-10-07 23:52:14

mimpi mengendarai mobil sendiri,rans4d rtp,mimpi mengendarai mobil sendiriJakarta, CNN Indonesia--

Masyarakat Amerika Serikatdihantui oleh utangmulai dari masa kuliah sampai dengan pensiun.

Hantu itu diungkap oleh laporan terbaru Gallup Lumina Foundation Cost of College. Mengutip CNN Global, laporan itu menyebut 3 dari 4 mahasiswa AS yang meminjam uang demi membiayai kuliah mengatakan utang itu membebani mereka dari awal lulus bahkan hingga pensiun.

Hal ini sangatlah ironis mengingat tujuan berkuliah adalah untuk mendapatkan hidup yang lebih sejahtera dan makmur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu narasumber  CNN bernama Jes Evans (35) yang telah mendapatkan gelar master dalam studi agama di 2017 mengatakan sejatinya ia berharap dapat bekerja sebagai pengajar di perguruan tinggi selepas kuliah.

Namun setelah lulus ia tidak dapat menemukan pekerjaan di bidangnya. Ia juga sulit mendapatkan kerjaan di bidang lain karena tidak selaras dengan pengalamannya.

Ia menyatakan sekarang hanya berfokus pada bertahan hidup sehari-harinya dan sudah tidak lagi memikirkan mimpi awalnya.

"Saya harus mengesampingkan seluruh mimpi saya dan fokus pada bertahan hidup dari hari ke hari," ungkapnya.

Evans sekarang bekerja sebagai direktur program pemuda dan komunikasi di sebuah gereja di utara Pittsburgh. Ia mengaku masih terjebak utang berjumlah US$940 atau Rp15,254 juta (kurs Rp16.228 per dolar AS yang ia pakai untuk kuliah. Ia harus mencicil utang itu setiap bulan.

"Rasanya seperti anda sedang berusaha keras sepanjang hidup anda, saya tidak bisa bepergian, saya tidak benar-benar bisa memiliki keluarga karena saya tidak bisa membelinya. Ini hanya kesulitan," jelasnya.

Bukan hanya Evans, menurut pantauan CNN Global banyak orang lainnya yang merasa utang mahasiswa mereka sudah merusak skor kredit dan menguras pendapatan mereka.

Banyak yang mengaku sudah mendekati usia pensiun tetapi tidak bisa membayangkan berhenti bekerja dan akan membawa hutang mereka ke kubur mereka.

"Biaya adalah isu utama ketika orang mengatakan bahwa mereka tidak akan mengejar pendidikan pasca-sekunder," sebut Courtney Brown, yang telah memimpin studi Gallup Lumina selama empat tahun terakhir.

[Gambas:Video CNN]

Ia lalu melanjutkan dengan membeberkan sisi gelap lain dari fenomena ini.

"Saya pikir mereka semakin frustasi, bukan hanya karena biayanya begitu tinggi tetapi juga membingungkan untuk memahami berapa biayanya, ketika orang memiliki utang ini, mereka tidak hanya tidak memiliki anak, mereka tidak membeli rumah, mereka juga tidak memulai bisnis mereka sendiri, dan itu akan menjadi masalah - kita membutuhkan bisnis lokal kita, kita membutuhkan inovasi, dan itu adalah hal lain yang akan melukai kita," kata mereka.

Selain masalah utang, studi itu juga mengungkap 1 dari 3 siswi di AS yang saat ini terdaftar di perguruan tinggi atau program pasca-sekolah mempertimbangkan untuk menghentikan studi mereka selama enam bulan terakhir.

Alasan berhenti karena biaya mencapai 31 persen. Sementara alasan lain; stres, emosional serta kesehatan mental pribadi.

Menilik fenomena ini, biaya kuliah yang melonjak telah mengubah reputasi nilai gelar perguruan tinggi. Tahun lalu tingkat kepercayaan masyarakat AS akan pendidikan tinggi mencapai titik terendah yaitu di 36 persen.

Lihat Juga :
ASN Gelombang Pertama Pindah ke IKN Bakal Diguyur Tunjangan Pionir

Gallup percaya hal itu dipengaruhi secara signifikan oleh persoalan biaya.

Menyikapi masalah itu, Gedung Putih berencana memutihkan utang biaya kuliah mahasiswa US$153 miliar dengan ketentuan dan syarat tertentu serta memberikan talangan keuangan kepada jutaan peminjam.

Berdasarkan informasi, utang US$153 miliar yang diampuni Biden itu kurang dari 10 persen dari triliunan dolar utang federal yang belum dilunasi.

Namun beberapa kalangan mengkritik itu semua. Menurut mereka, menghapus utang tidak akan memperbaiki akar masalah tapi justru dapat mendorong universitas untuk menaikkan biaya kuliah lebih lanjut.

(nma/agt)