PONOROGO, Jawa Pos Radar Madiun– Hujan beberapa kali mengguyur wilayah Ponorogo belakangan ini.

Itu seolah jadi penanda musim hujan segera datang. BPBD Ponorogo membeber peta rawan tanah longsor.

Tak ingin kecolongan bencana, Landslide Early Warning System (LEWS) dipasang di enam titik, Selasa (10/9).

Alat deteksi dini bencana tanah longsor tersebut menjadi bagian upaya dari mitigasi bencana.

Baca Juga: Usai Panen Raya, Petani Tembakau Desa Tatung Ponorogo Pilih Investasi dan Ganti Mobil Baru

Kalaksa BPBD Ponorogo Masun mengungkapkan, enam titik LEWS tersebar di empat wilayah berbeda.

Yakni, dua LEWS di Desa Sriti, Sawoo; dua di Desa Tempuran, Sawoo; serta satu titik masing-masing di Desa Bekiring, Pulung; Desa Tugurejo, Slahung.

Penentuan titik pemasangan LEWS menyesuaikan tingkat kerawanan dan jumlah warga terdampak.

Baca Juga: Rusak Tertimbun Material Longsor Dua Tahun Lalu, Warga Perbaiki Jalan Penghubung Ngebel-Dolopo Secara Mandiri

"Seperti di Desa Sriti dan Tempuran, karena warga di bawah titik pemasangan cukup banyak dan areanya luas kami pasang dua LEWS,’’ kata Masun.

Pemasangan tersebut dilakukan langsung tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Mulai proses penentuan titik stasiun, pemantauan potensi longsor, hingga pemasangan alat.

Baca Juga: Dua Rumah Rusak Diterjang Tanah Longsor, Penghuni Rumah Diungsikan, BPBD : Ada Dua KK Lain Terancam Terdampak

Selama tiga hari ke depan petugas bakal merangkai alat-alat tersebut di setiap titik koordinat yang telah ditentukan.