ISIS cabang Khorasan (ISIS K) menjadi sorotan usai geger aksi penembakan massal di ibu kota Rusia, Moskow, pekan lalu.

Akibat penembakan massal itu, nyaris 140 orang meninggal dan 5.000 orang dievakuasi usai kejadian.

Pemerintah Rusia lantas bergegas menangkap para pelaku. Beberapa di antara mereka berasal dari Tajikistan dan Kirgistan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga : Kisah Islam Khalilov, Pahlawan Remaja dalam Tragedi Penembakan Moskow

Lantas mengapa anggota ISIS menyebar di Asia, khususnya di Asia Tengah?

Peneliti yang fokus di isu demokrasi dan terorisme Lucas Webber dan peneliti yang fokus di isu jihad Riccardo Valle menyebut ISIS K punya niat dan mungkin membangun kapasitas untuk beroperasi di luar wilayah Afghanistan.

Pendapat mereka tertuang dalam tulisan berjudul "Kontingen ISIS di Asia Tengah dan ancaman internasional" yang dirilis lembaga think tank Hudson Institute pada Oktober 2023.

"Milisi Asia Tengah semakin berperan nyata dalam aktivitas ISIS K di tingkat lokal, regional, dan internasional," kata mereka di situs tersebut.

ISIS K juga menjadi pelaku utama dalam serangan yang diilhami atau diarahkan ISIS pusat di Amerika Serikat, Eropa Turki, hingga Iran.

ISIS K kian unjuk gigi usai Amerika Serikat menarik pasukan mereka dari Afghanistan.

Lihat Juga : Siapa Itu ISIS-K yang Diduga Jadi Dalang Penembakan Massal di Moskow?

"Cabang-cabang regional ISIS‑Khorasan semakin menonjol melalui serentetan serangan dengan korban jiwa yang tinggi di luar negeri dan di Inggris," lanjut situs itu mengutip pernyataan Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS.

Sementara itu, analis di Pusat Eropa dan Eurasia Jason Wahlang mengatakan ISIS K menargetkan negara Asia Tengah seperti Tajikistan, Uzbekistan, dan Turkmenistan.

Langkah mereka semakin jauh usai Taliban berhasil mengambil alih Afghanistan pada 2021.

"Pendekatan keras Taliban terhadap etnis minoritas telah memainkan peran dalam membantu perekrutan warga Asia Tengah ke dalam ISIS," kata dia dalam analisis yang dirilis Manohar Parrikar Institute for Defence Studies and Analyses (MP-IDSA).

Usai Taliban menguasai Afghanistan, kelompok teroris seperti Al Qaeda, Tehreek e Taliban Pakistan (TTP), dan ISIS K terus memperluas pengaruhnya.

Gejolak di Afghanistan dan ketidakstabilan negara itu turut memperburuk situasi dengan ancaman teroris yang menyebar di Asia Tengah.

Lihat Juga : Komite HAM PBB Prihatin Hak Sipil-Politik 6 Negara, Termasuk di RI

ISIS K, kata Wahlang, memandang kawasan Asia Tengah sebagai bagian integral dalam pembentukan ISIS Khorasan.

Pakar kelompok jihad Mina Al Lami mengatakan anggota ISIS kerap melakukan serangan kecil-kecilan hingga berusaha menyusup ke komunitas tertentu.

ISIS, lanjut dia, juga kerap mengkooptasi kelompok pemberontakan yang ada di wilayah tertentu kemudian mengubah nama menjadi ISIS, demikian dikutip NPR.

Langkah itu bisa dianggap sebagai win-win solution untuk kedua pihak. Bagi pemberontak lokal, mereka punya reputasi sebagai bagian dari ISIS.

Sementara itu bagi ISIS, meski kelompok kecil, akan memberi mereka semacam validasi kekhalifahan global.

Salah satunya adalah kelompok Gerakan Islam Uzbekistan. Mereka turut membantu ISIS mencapai tujuan yakni mendirikan negara Islam.

ISIS K juga bekerja sama dengan kelompok di Turkmenistan dan mencari dukungan di masyarakat untuk menggulingkan pemerintahan.

Menurut Wahlang tindakan itu menandai perluasan Jihad Besar ISIS K ke Asia Tengah.