result georgia night - Pemerintahan Ukraina 'Berantakan', Zelensky Pening Lawan Putin
2024-10-08 04:03:24
Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melakukan reshuffleatau perombakan kabinet pemerintah terbesar di negara itu. Ini dilakukan saat Rusia terus bergerak maju menginvasi beberapa wilayah Ukraina.
Terkait perombakan ini, penjelasan Zelensky sangat sederhana dan umum. "Kami membutuhkan energi baru dan langkah-langkah baru ini terhubung untuk memperkuat negara kita ke arah yang berbeda," katanya dalam konferensi pers pada pekan lalu, seperti dikutip Al Jazeera.
Awal bulan ini, seorang wakil perdana menteri dan enam menteri kabinet mengirim pengunduran diri mereka ke Verkhovna Rada, parlemen unikameral Ukraina.
Baca:Sekjen PBB Murka Ratusan Stafnya Dibunuh Israel di Gaza |
Didominasi oleh Partai Rakyat Zelensky, Rada dengan mudah memilih untuk "meringankan tugas mereka".
Sementara Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba, yang tanpa lelah melakukan tur ke ibukota Barat untuk mengamankan paket bantuan bernilai miliaran, telah digantikan dengan wakilnya Andrii Sybiha, seorang diplomat berpengalaman yang juga menjabat sebagai penasihat presiden.
Menteri Industri Strategis Olexander Kamyshin, yang mengawasi produksi senjata dalam negeri, diganti dengan Herman Smetanin, kepala konsorsium perusahaan pertahanan negara berusia 32 tahun.
Menteri keadilan, lingkungan dan reintegrasi juga diganti dengan pejabat yang tidak jelas yang dikenal karena kesetiaan mereka kepada Zelensky.
Tokoh-tokoh oposisi mengeklaim bahwa presiden lebih suka pengabdian daripada kompetensi.
Baca:Semenanjung Korea Memanas, Korut Tembakkan Rudal Balistik |
"Kami membutuhkan menteri yang efektif dan diberdayakan, tetapi mayoritas parlemen tidak memiliki siapapun untuk ditawarkan, dan [pemerintahan presiden] muncul dengan hal-hal yang membuat negara gemetar setiap saat," kata Ivanna Klympush-Tsintsadze, seorang anggota parlemen dengan Solidaritas Eropa, partai pendahulu Zelensky dan saingan berat Petro Poroshenko, mengatakan dalam pernyataan yang disiarkan televisi.
Partai telah lama menuduh Zelensky memusatkan kekuasaan dengan memecat pejabat dan jenderal-jenderal tinggi yang tidak setuju dengannya dan berani membuat ketidaksepakatan mereka menjadi publik.
Tahun lalu, Zelensky memecat jenderal Valerii Zaluzhny dan Menteri Pertahanan Oleksiy Reznikov.
Baca:Bursa Calon PM Jepang Resmi Dibuka, 9 Kandidat Bakal 'Saling Sikut' |
Tanggapan Warga
Bagi sebagian warga Ukraina, reshufflekabinet dianggap tidak perlu dan terlalu dini.
"Jujur saja aku tidak mengerti mengapa Zelensky melakukannya. Kita perlu berkonsentrasi pada perang," kata Nadiya Gorbatenko, seorang kasir di sebuah restoran cepat saji di Kyiv, kepada Al Jazeera.
"Butuh waktu bagi para menteri baru untuk menetap, dan itu akan mempengaruhi pekerjaan pemerintah.
Sementara itu, pasukan Ukraina sangat tidak berawak, sementara prajurit berpengalaman tidak diizinkan untuk demobilisasi bahkan setelah luka yang mengancam jiwa.
"Kami hanya lelah. Kami tidak membutuhkan menteri baru, kami membutuhkan tentara baru," kata seorang petugas yang memulai layanannya pada 2021 dan sedang pulih dari memar di rumah sakit Kyiv.
Pasukan Ukraina saat ini terus kehilangan tempat di wilayah Donbas tenggara bahkan setelah mencoba mengalihkan perhatian dan tenaga kerja Moskow dengan menduduki sebagian wilayah Kursk di Rusia barat.
(luc/luc) Saksikan video di bawah ini:
