JAKARTA,Jawa Pos Radar Madiun- Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto berpotensi mendominasi perolehan suara pemilih di wilayah Jawa Timur (Jatim). Kondisi tersebut tak terlepas dari keberhasilan Prabowo membangun sinergi dukungan kuat dari kiai Nahdlatul Ulama (NU) menatap pertarungan Pilpres 2024.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan Prabowo telah membangun soliditas dengan para kiai NU di Jatim. Terbukti dari adanya pertemuan antara Prabowo dengan kiai Langitan di Pantura, Jawa Timur kemarin.

"Dengan membangun soliditas tersebut, Prabowo punya peluang untuk mendominasi di Jatim," kata Dedi dalam keterangannya, Senin (27/11).

Baca Juga: Terkuat di Kelompok Pedesaan Jatim, Prabowo-Gibran Konkret Pemimpin Pilihan Akar Rumput

Menurut Dedi, basis pemilih di Jatim adalah santri. Sehingga, sangat tepay apabila Prabowo banyak merangkul kalangan kiai di daerah tersebut.

Lanjut Dedi, itu sangat menguntungkan bagi Prabowo untuk semakin mengukuhkan kekuatannya di Jatim. Sebab, mayoritas masyarakat Jatim cenderung menjadikan kiai sebagai rujukan dalam menentukan pilihan.

"Basis pemilih di Jatim adalah pemilih santri, sehingga banyak giat politik yang libatkan kiai," ucapnya.

Terlebih, wilayah Panturan juga merupakan basis terkuatnya beberapa partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Partai seperti Golkar, Demokrat, dan Gerindra dinilai memiliki pengaruh yang besar di wilayah tersebut.

Sehingga, ketika Prabowo melakukan pertemuan dengan para kiai di Panturan itu semakin menguatkan eksistensinya di daerah Pantura. Sangat wajar jika Prabowo semakin menguat ke depannya di Jatim.

"Pantura, termasuk kawasan yang banyak dikuasai mitra koalisi Prabowo, Golkar, Demokrat, termasuk Gerindra cukup baik di kawasan ini," punghkasnya.

Kekuatan Prabowo bersama Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka di Jatim terekam dalam survei Polling Institute periode 15-17 November 2023. Prabowo-Gibran mendapat elektabilitas sebesar 46,4 persen.

Jumlah tersebut mengalahkan elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang berada di posisi kedua dengan mendapat 34,6 persen. Selain itu, pasangan Anies Basweda-Muhaimin Iskandar mendapat elektabilitas terendah di posisi ketiga dengan 15,1 persen.