Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian BUMN mencatatkan peningkatan kontribusi fiskal BUMN lewat dividen, pajak, dan penerimaan negara bukan pajak (PBNP) yang mencapai Rp 1.940 Triliun sepanjang tahun 2020-2023.

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo dalam BUMN Performance Report 2024 mengungkapkan perjalanan berat BUMN sepanjang 5 tahun terakhir. BUMN dihadapkan pada persoalan mulai dari kasus Garuda, Asabri hingga Jiwasraya.

Lewat reformasi struktural termasuk melakukan merger clustering dan mengurangi jumlah BUMN dari 108 BUMN menjadi 40-an serta terdiri atas 12 klaster. Saat ini transformasi BUMN disebut Tiko sudah hampir tuntas meski ada menyisakan sejumlah penutupan sejumlah perusahaan yang tidak perform.

Saat ini BUMN dipastikan akan semakin solid hingga bisa dibawa maju ke depan serta meraih profitabilitas. Lalu Seperti apa perkembangan transformasi dan pengelolaan BUMN? Selengkapnya simak dialog Andi Shalini dengan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo dalam BUMN Performance Report 2024, CNBC Indonesia (Senin, 09/09/2024)