Puluhan milisi bersenjata menembak dan menewaskan 22 orang di Pakistan, diduga terkait kekerasan etnis.

Serangan itu dilakukan oleh puluhan milisi di distrik Musakhail, Provinsi Balochistan, pada Senin (26/8) dini hari. Tentara Pembebasan Baloch (BLA) sebagai kelompok separatis militan di wilayah itu, mengaku bertanggung jawab atas penembakan tersebut.

Lihat Juga : Kim Jong Un Girang Pamer Drone Bunuh Diri Terbaru Korut

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kendaraan yang bepergian ke dan dari Punjab diperiksa, dan orang-orang yang berasal dari Punjab ditembaki," imbuhnya, dikutip AFP.

Lihat Juga : Hizbullah Buka Peluang Serang Israel Lagi Usai Gempur Pakai 320 Roket

Dia mengatakan dari 22 orang tewas, sebagian besar adalah buruh Punjabi dan dua orang tentara paramiliter.

BLA mengklaim bahwa mereka yang terbunuh adalah anggota militer berpakaian sipil, yang diidentifikasi dan kemudian dibunuh oleh BLA. Namun pihak BLA tak memberikan bukti apa pun.

Balochistan adalah provinsi terbesar tetapi termiskin di Pakistan, meskipun memiliki banyak sumber daya alam yang belum dimanfaatkan.

Separatis Baloch dalam beberapa tahun terakhir telah mengintensifkan serangan terhadap warga Punjab dan Sindh dari tempat lain di Pakistan yang bekerja di wilayah tersebut, serta terhadap perusahaan energi asing yang mereka yakini mengeksploitasi wilayah tersebut tanpa membagi kekayaannya.

Lihat Juga : Tonga Diguncang Gempa M 6,9 saat KTT Negara Kepulauan Pasifik Digelar

Suku Punjab merupakan suku terbesar dari enam kelompok etnis utama di Pakistan, dan dianggap mendominasi jajaran militer yang terlibat dalam pertempuran untuk menumpas faksi bersenjata Balochistan.

Dalam serangan serupa pada bulan April, 11 buruh Punjabi terbunuh ketika mereka diculik dari sebuah bus di kota Naushki, Balochistan.