warkoptoto3 login

bandar sakong - BMKG Bongkar Penyebab Titik Panas di Kalimantan Meningkat Drastis

2024-10-09 23:06:53

bandar sakong,dingdong togel link alternatif login,bandar sakongJakarta, CNN Indonesia--

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan peningkatan signifikan jumlah titik panas (hotspot) di Provinsi Kalimantan Barat, yang berpotensi menyebabkan kebakaran hutandan lahan, seiring dengan berkurangnya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir.

Berdasarkan data terbaru, jumlah hotspot di Kalbar melonjak drastis dari 150 titik pada Kamis (12/9), menjadi 827 titik pada Jumat (13/9).

Kenaikan ini dilaporkan oleh BMKG Kelas 1 Supadio Pontianak yang mencatat sebaran 827 hotspot di 10 kabupaten di Kalbar. Dari total tersebut, 21 hotspot memiliki tingkat kepercayaan rendah, 777 masuk dalam kategori sedang, dan 29 termasuk dalam kategori tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabupaten lainnya yang juga terdampak antara lain Sekadau dengan 38 titik, Melawi 31 titik, Kapuas Hulu 16 titik, serta Bengkayang dengan 2 titik, sementara Mempawah dan Kubu Raya masing-masing mencatat 1 titik hotspot.

Empat wilayah lain, yaitu Kota Pontianak, Singkawang, Sambas, dan Kayong Utara, hingga saat ini belum terdeteksi hotspot.

Lantas, apa penyebab intensitas hujan di Kalimantan menurun?

BMKG, dalam Prospek Cuaca Mingguan periode 17-23 September 2024, mengungkap wilayah Indonesia bagian tengah, mulai dari Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Timur serta Kalimantan, menghadapi kondisi yang lebih kering dengan minim pembentukan awan hujan.

Lihat Juga :
BMKG Prediksi Sebagian Wilayah RI Kering, Cek yang Masih Basah

Menurut BMKG penyebab utama rendahnya curah hujan di Kalimantan adalah keberadaan Siklon Tropis Bebinca. Siklon ini memengaruhi pola angin di wilayah tersebut dengan cara menarik massa udara ke pusat sistemnya, mengakibatkan berkurangnya uap air di Kalimantan dan menurunkan potensi hujan.

"Berkurangnya curah hujan di Kalimantan meningkatkan potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah ini," demikian keterangan BMKG.

Sama seperti siklon tropis lainnya. Bebinca merupakan badai dengan kekuatan yang besar. Badai tersebut memiliki kecepatan angin maksimal 151 kilometer per jam.

Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 kilometer. Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya memiliki suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26,5 derajat Celsisu.

Secara teknis, siklon tropis didefinisikan sebagai sistem tekanan rendah non-frontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat dengan wilayah perawanan konvektif dan kecepatan angin maksimum setidaknya mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya enam jam. 

(wnu/dmi)