PONOROGO, Jawa Pos Radar Madiun – Musimkemarau membuat hulu bendungan yang ada di di Desa Ngadirojo, Sooko dan Desa Temon, Sawoo, Ponorogo, kering.

Bendungan yang biasa disebut Waduk Bendo oleh warga setempat itu mulai mengering belakangan ini.

Selain mengancam pasokan air, kondisi tersebut turut mengganggu sektor wisata yang dikelola warga.

Baca Juga: Nekat Berenang Seberangi Waduk Kedung Bendo, Warga Ngawi Tewas Tenggelam, Begini Kronologis Kejadiannya

Misenun, pengelola persewaan perahu mengungkapkan bahwa debit sumber air hulu Waduk Bendo menyusut drastis.

Dari belasan meter lebar sungai, hanya sejengkal di bagian tengah yang dialiri air.

Area yang berjarak sekitar 10 kilometer dari Waduk Bendo tersebut dimanfaatkan sebagian warga setempat membuka jasa persewaan perahu.

Baca Juga: Sejak April, Debit Air Waduk Dawuhan di Madiun Sudah Susut 3 Juta Meter Kubik

"Kalau waktu airnya banyak yang nyewa perahu juga banyak, tapi sekarang sepi,’’ keluh Misenun.

Belajar dari kemarau tahun lalu, Misenun memprediksi penyusutan air hulu waduk Bendo berlangsung beberapa bulan ke depan.

Tak hanya pendapatan sewa perahu menurun drastis, dia khawatir mengancam sektor pertanian yang juga menjadi mata pencahariannya.

Baca Juga: Krisis Air Bersih Akibat Kekeringan, Ratusan Warga Desa Munggu Ponorogo Cari Air ke Hutan Sejak Dini Hari

"Bisanya pasrah, perahu kami biarkan terparkir di tengah karena memang kering,’’ ungkapnya.

Hal serupa dirasakan rekan-rekannya. Aan Tri Wibowo yang hanya mengandalkan sewa perahu untuk menafkahi keluarga mengaku pasrah.