warkoptoto3 login

toni kroos nomor punggung - Daftar Negara Anggota NATO Tapi Masih Sahabat Rusia

2024-10-08 00:04:57

toni kroos nomor punggung,hasil liga arab saudi 2023,toni kroos nomor punggungJakarta, CNN Indonesia--

Dua negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATOPolandiadan Hungaria berselisih soal keanggotaan dan kerja sama dengan Rusia.

Perselisihan itu bermula saat Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban mengkritik kebijakan Polandia dan menuduh pemerintahan mereka munafik.

Lihat Juga :
Siapa Pemberontak Mali Tuareg yang Bantai Puluhan Tentara Wagner?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Rusia juga tetap menjalin hubungan baik dengan beberapa anggota NATO sebagai negara sahabat.

Hungaria

Hungaria masih menjalin relasi dengan Rusia.

Pada Juni lalu, Orban bahkan berkunjung ke Rusia menemui Putin di Moskow. Dia mengklaim lawatan itu untuk misi perdamaian Rusia dan Ukraina.

Namun anggota Uni Eropa dan NATO mengecam aksi itu dan menyebut tak ada delegasi menyampaikan misi perdamaian ke Putin.

Lihat Juga :
Apa Penyebab 2 Negara NATO Cekcok hingga Saling Desak Keluar Aliansi?

Pakar keamanan dan hubungan internasional dari Serbia, Orhan Dragas, meragukan klaim misi Orban.

"Orban tampaknya bertindak sebagai utusan Putin, yang memicu kekhawatiran serius soal kredibilitas dan pengaruh dia terhadap persatuan Eropa," dikutip Kyiv Post.

Selama bertahun-tahun, Orban secara konsisten memihak Kremlin dan dianggap merusak prinsip-prinsip demokrasi dan supremasi hukum yang diwakili Uni Eropa (UE).

Hungaria, di bawah pemerintahan Orban, juga menjalin kontrak energi hingga politik, dan bergantung dengan Rusia, seperti dikutip dari Foreign Policy.

Orban juga disebut-sebut merupakan sekutu dekat Putin. Beberapa media bahkan merilis analisis yang memakai judul "Orban pion Putin."

Lihat Juga :
Profil Kim Ju Ae, Putri Kim Jong Un Penerus 'Takhta' Korea Utara

Turki

Turki juga menjalin relasi yang baik dengan Rusia, apalagi di bawah pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Pada Juli 2023, Erdogan bahkan sempat mengatakan punya hubungan yang spesial dengan Putin.

Turki juga pernah menjadi tuan rumah negosiasi Rusia dan Ukraina beberapa kali meski gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Di tengah invasi Rusia di Ukraina dan aliran kecaman Barat, Erdogan sempat bertemu Putin di Moskow pada September 2023.

Saat itu, Erdogan membujuk Putin untuk masuk lagi ke kesepakatan gandum Laut Hitam. Rusia mundur dari perjanjian tersebut pada Juli 2023.

Lihat Juga :
KBRI Beirut Minta WNI Keluar Lebanon Imbas Perang Israel vs Hizbullah

Putin saat itu mengatakan "terbuka untuk negosiasi" kesepakatan gandum, demikian dikutip CNN.

Pada awal Juli lalu, Erdogan juga bertemu Putin di Astana, Kazakhstan, disela-sela pertemuan Organisasi Kerja Sama Shanghai (CSO).

Kedua pemimpin itu membahas isu bilateral dan regional selama pertemuan yang berlangsung satu jam, demikian dikutip Al Monitor.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Slovakia

Di bawah pemerintahan Perdana Menteri Robert Fico, Slovakia juga berpihak ke Rusia.

Bloomberg menyebut setelah Fico naik ke tampuk kekuasaan pada tahun lalu, Slovakia menjadi negara paling pro Rusia di Eropa.

Fico menerapkan "kebijakan luar negeri Slovakia yang berdaulat." Artinya, mereka menolak memberi bantuan militer apa pun ke Ukraina.

Lihat Juga :
Israel Serang Beirut, Targetkan Komandan Hizbullah

Dia juga sempat menegur sekutu di Uni Eropa karena dukungan yang minim terkait perdamaian di Ukraina. Namun, dukungan Fico juga masih terbatas ke Rusia.

Bulgaria

Bulgaria juga merupakan kawan Rusia yang bergabung di NATO.

Setelah Rusia menginvasi Ukraina, Bulgaria juga menolak untuk menyerahkan senjata ke negara pimpinan Volodymyr Zelensky sebagaimana Hungaria.

Menurut survei Eurobarometer, Bulgaria, Hungaria, dan Slovakia menunjukkan dukungan terlemah terkait sanksi Uni Eropa ke Rusia setelah invasi.

Lihat Juga :
Selain Kamala Harris, Siapa Tokoh Dunia yang Diramal The Simpsons?

Tak hanya itu, saat negara lain merasa takut dengan invasi Rusia, warga Bulgaria menganggap Negeri Beruang Merah biasa saja Menurut survei pada Mei 2023, hanya 33 persen warga Bulgaria yang menganggap Rusia sebagai ancaman.

Pakar politik dan ekonom yang fokus di kajian Eropa Tengah dan Timur, Musikal Sona, dalam analisis dia yang rilis di Al Jazeera, menyebut sentimen pro-Rusia yang terus-menerus negara-negara tersebut banyak berkaitan dengan "sejarah terkini dan oportunisme Rusia."