Raja Arab Saudi Salman mengalami infeksi paru-paru dan telah menjalani tes medis pada Minggu (6/10) malam waktu setempat.

Kondisi kesehatan Salman tertuang dalam rilis resmi Pengadilan Kerajaan Arab Saudi.

Lihat Juga : Jenis Rudal Balistik dan Hipersonik Iran yang Bobol Iron Dome Israel

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Raja Salman Akan menjalani sejumlah tes medis malam ini [Minggu] berdasarkan rekomendasi klinik kerajaan, karena infeksi paru-paru," demikian rilis yang diberitakan kantor berita Saudi Press Agency, dikutip AFP.

Kesehatan Raja Salman belakangan ini menjadi sorotan salah satunya karena usia dia yang semakin tua. Saat ini, ia memasuki umur 88 tahun.

Selama bertahun-tahun, Saudi berupaya meredakan spekulasi mengenai kesehatan Raja Salman.

Namun pada Mei, kerajaan mengumumkan dia menjalani program perawatan yang melibatkan antibiotik setelah dirawat di rumah sakit untuk menjalani tes.

Tak lama setelah itu, Saudi mengumumkan Raja Salman telah pulih.

Lihat Juga : Profil Esmail Qaani, Pemimpin Brigade Al-Quds yang Hilang

Sebelumnya, dia sempat dirawat untuk "pemeriksaan rutin" dan keluar di hari yang sama.

Pada Mei 2022, Raja Salman sempat dirawat di rumah sakit selama sepekan karena menjalani kolonoskopi.

Di tahun yang sama pada Maret, dia dirawat di rumah sakit untuk menjalani tes medis dan mengganti baterai alat pacu jantungnya.

Salman naik takhta pada 2015. Dua tahun kemudian, dia mengangkat anaknya Mohammed bin Salman (MbS) menjadi Putra Mahkota.

Lihat Juga : Fakta-fakta Terkini usai Israel Digempur Ratusan Rudal Iran

Pada 2022, Raja Salman juga mengangkat MbS menjadi perdana menteri. Hampir semua kebijakan dan keputusan Saudi ada di tangan MbS.

Sebelum jadi Raja, dia sempat menjabat sebagai gubernur Riyadh selama beberapa dekade dan sebagai menteri pertahanan.

Selama menjadi raja, ia mereformasi kebijakan sosial dan ekonomi. Perubahan itu kemudian dikembangkan MbS dalam Visi 2030.